icatd

Sebagai perguruan tinggi yang berada di kawasan pertanian dan perkebunan, maka tidak heran jika Universitas Jember memberikan perhatian lebih kepada pengembangan agroindustri dalam berbagai sisi. Salah satu perhatian ini ditunjukkan oleh Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jember yang makin fokus kepada bidang agromedicine dan penyakit tropis yang terdapat di daerah pertanian dan perkebunan. Salah satu langkah konkrit yang ditempuh dengan menggelar seminar mengenai Agromedicine and Tropical Diseases yang diadakan hari Sabtu dan Minggu (5-6/11) di kampus FK Universitas Jember.
Menurut Haeruddin, Pembantu Dekan I FK Universitas Jember, agromedicine adalah studi di bidang kedokteran yang fokus kepada bagaimana menjaga kesehatan manusia yang berada di daerah pertanian dan perkebunan. Penerapan ilmu medis dan pertanian untuk mempromosikan kesehatan dan keselamatan keluarga petani, pekerja pertanian, dan konsumen produk pertanian. “Termasuk bagaimana pengobatan terhadap penyakit yang kerap diderita para petani dan pekebun,” jelasnya. Haeruddin lantas menambahkan, seminar juga membahas penyakit yang biasa muncul di daerah pertanian dan perkebunan seperti kaki gajah (filiarisis), kecacingan dan kusta. “Penyakit tersebut juga muncul di daerah tropis atau tergolong tropical diseases,” tambah Haeruddin.
Seminar kali ini menghadirkan lima pembicara utama yakni, Angel Anne Yanagihara Ph.D dari University of Hawaii at Manoa, Amerika Serikat, Prof. Susan Alison Brumby, Ph.D dari Deakin University, Australia, Kim Eui Kyung Ph.D dari Gyeongsang National University Korea Selatan, serta dua pembicara dari FK Universitas Jember, dr. Al Munawir, MD., Ph.D., dan Dr.Rer. Bio. Hum. Erma Sulistyaningsih, MSi.
Dalam pemaparannya, Prof. Susan Alison Brumby yang menjadi pembicara pertama banyak menjelaskan mengenai agromedicine and rural health. Menurut Direktur Pusat Kesehatan Petani di Deakin University ini, penanganan pasien dari daerah pertanian dan perkebunan berbeda dengan penanganan pasien dari perkotaan. “Pasien yang datang harus di data terlebih dahulu berasal dari daerah mana, bekerja di mana, berasal dari bidang pertanian apa dan seterusnya. Data tersebut bakal memudahkan para dokter dalam melakukan penanganan selanjutnya,” katanya.
Seminar internasional ini diikuti oleh 100 peserta yang memenuhi auditorium FK Universitas Jember. Pembantu Dekan I FK Universitas Jember menegaskan, seminar internasional dengan mendatangkan pakar dari berbagai negara akan menjadi agenda rutin FK Universitas Jember. Tentunya dengan tema dan pembahasan yang berbeda.

Sumber : unej.ac.id

Share This