Menindak lanjuti arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, salah satu fokus permasalahan kesehatan yang terjadi saat ini adalah tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan hal yang penting untuk ditanggulangi karena merupakan salah satu indikator kesehatan negara. Bertempat di desa Jelbuk, kabupaten Jember, propinsi Jawa Timur mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ berkesempatan melaksanakan kegiatan KKN BTV (Back to Village) 3 UNEJ.
Terfokus pada Angka Kematian Bayi (AKB), terdapat beberapa manifestasi dari berbagai faktor yang dapat memicu terjadinya AKB, antara lain faktor ekonomi, budaya, kesehatan dan kurangnya tingkat pengetahuan ibu serta masih maraknya pernikahan dini dikalangan remaja. Hal ini tentu menjadi fokus dari pada kader kesehatan di Desa Jelbuk, kabupaten Jember. Oleh karena itu, diperlukan pembaruan ilmu lebih lanjut khususnya bagi kader dan masyarakat guna menekan Angka Kematian Bayi (AKB).
Pada minggu ke-2 dalam program KKN Back to Village (BTV) 3, mahasiswa Kedokteran Universitas Jember Achmad Ilham Tohari melaksanakan kegiatan pemaparan materi pelatihan. Ada empat poin penting yang perlu untuk dibahas yaitu definisi AKB, urgensi AKB, Faktor yang memengaruhi meningkatnya AKB, dan cara penanggulangan AKB bagi kader kesehatan dan masyarakat. Seperti yang telah di ketahui, penuntasan AKB merupakan alur yang panjang serta diperlukan kerja sama yang baik dari berbagai pihak.
Program pada minggu ke-3 adalah pendampingan masyarakat serta kader dalam program imunisasi. Pelaksanaan program ini telah banyak dibantu oleh pihak Puskesmas Jelbuk selaku mitra dari KKN Back to Village 3. Oleh karena itu sejak awal pelaksanaannya, program kerja ini telah dilakukan monitoring dan konsultasi secara berkala dengan pihak Puskesmas Jelbuk.
Selama pandemi COVID-19, mekanisme imunisasi tidak dapat berjalan seperti saat sebelum terjadinya pandemi. Meskipun demikian keadaan menuntut untuk terus melakukan imunisasi guna tercapainya kesehatan di masyarakat. Oleh sebab itu pelaksanaan imunisasi saat ini dilaksanakan secara “Jemput Bola” yaitu para kader kesehatan dan puskesmas langsung datang kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pada program ini imunisasi yang diberikan adalah imunisasi polio untuk mencegah penyakit polio, imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC, dan pemberian vitamin A sebagai program di bulan Agustus bulan vitamin A. Keluarga dari bayi sangat kooperatif dalam kegiatan jemput bola kali ini dan hasilnya selama kegiatan ada lima bayi yang dilakukan imunisasi dan enam bayi yang diberi vitamin A.
Peran masyarakat, kader dan tenaga kesehatan pada program ini sangat di perlukan guna mengoptimalisasi menurunkan Anga Kematian Bayi (AKB). Dalam penerapannya, peran kader sangat diperlukan untuk optimalisasi kegiatan posyandu dan pengawasan serta monitoring pada ibu hamil dalam satu kawasan posyandu / desa, dalam lini masyarakat diperlukan keaktifan dan kooperatif dalam kegiatan posyandu, serta kehadiran tenaga kesehatan/tenaga medis berperan dalam empat pilar yaitu antenatal care (ANC), persalinan, pasca-salin, dan pasca-lahir.
Penulis : Achmad Ilham Tohari / KKN BTV-3 / Kelompok-33 / Jelbuk / Jelbuk / Jember / Agus Supriono).

Share This