Kesehatan terkait pertanian dibahas dalam konferensi internasional ke dua, diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Jember di hotel aston pada 20-21 Oktober 2018. Dalam konferensi tersebut dihadiri oleh prof. susan Alison Brumby, pakar agromedis dari Australia dan beberapa pakar agromedis dari Jerman, Jepang, Malaysia dan Indonesia.

Upaya kesehatan untuk petani, keluarga, konsumen produk-produk pertanian dan lingkungannya perlu diperhatikan oleh para pelaku bidang kesehatan. Karakteristik pertanian Indonesia yang berbeda dengan pertanian di negara-negara maju membutuhkan kajian-kajian ilmiah secara khusus. Fakultas Kedokteran Universitas Jember yang memiliki cita-cita menjadi pusat agromedis di Asia Tenggara tahun 2025 telah memiliki komisi agromedis dan berinisiasi membentuk konsorsium agromedis Indonesia.

Pada konferensi internasional tersebut telah terbentuk pengurusan perhimpunan agromedis Indonesia yang anggotanya terdiri dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Perhimpunan ini diharapkan kedepan menjadi wadah untuk menjalankan aktifitas tri darma perguruan tinggi dalam bidang agromedis. Perhimpunan ini direncanakan akan diadakan rutin tiap dua tahun sekali. Tema agromedis menjadi daya tarik sendiri bagi banyak pihak terlihat kehadiran peserta konferensi yang banyak dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah di nusantara dan peserta luar negeri.

dr. Al Munawir, M.Kes, Ph.D dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jember yang terpilih sebagai ketua perhimpunan agromedis Indonesia menyatakan bahwa : penelitian agromedis menjadi sangat penting dan tidak hanya dilakukan oleh para dokter juga perawat, tenaga kesehatan, masyarakat dan para insinyur. Contohnya bagaimana agar tractor yang digunakan petani tidak menimbulkan getaran yang kuat sehingga tidak menimbulkan gangguan persarafan.

Share This