Indonesia adalah negara yang beriklim tropis karena itu banyak sekali penyakit tropis yang sering muncul yang disebabkan oleh berbagai jenis infeksi, mulai dari infeksi virus, bakteri, jamur hingga parasit. Penyebaran dan penularan penyakit tersebut bisa terjadi secara langsung antara satu orang ke orang lain atau melalui hewan pembawa penyakit(vektor).

Menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit adalah hal yang benar dari pada mengobati. Daya tahan tubuh memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh, yakni menjaga tubuh tetap sehat dan mencegah terjadinya infeksi. Mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah, rutin berolahraga, membiasakan hidup bersih dan sehat, mencukupi kebutuhan tidur, serta mengkonsumsi vitamin dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh untuk menghalau penyakit yang mudah menular.

Ketika menjaga daya tahan tubuh sudah dilakukan dan tubuh menjadi sehat, ternyata kita mampu menularkan virus yang kita peroleh dari kontak dengan orang sakit kepada orang lain. Seperti salah satu ciri penularan COVID-19 ini.

Kenapa orang lain..? Karena pada tubuh yang memiliki dayatahan tubuh yang baik akan memiliki antibodi yang baik pula yang berfungsi sebagai senjata yang tersusun dari protein dan dibentuk untuk melawan sel-sel asing yang masuk ke tubuh manusia. Karena sebelum virus menginfeksi sel-sel tubuh, virus harus bisa melewati antibodi terlebih dahulu, antibodi akan menghalagi berbagai kemungkinan terburuk pada tubuh, termasuk virus. Secara prosesnya antibodi akan menetralisir virus sehingga tidak mampu lagi menginfeksi. Namun Jika antibodi lemah, antibodi tidak mampu menetralisr virus, virus akan menginfeksi sel-sel tubuh sehingga akan menimbulkan gejala selanjutnya.

WHO memperkirakan masa inkubasi virus corona adalah 1-14 hari, masa inkubasi merupakan waktu antara ketika pasien terpapar virus corona dan mulai menunjukkan gejala mengalami penyakit COVID-19.

Proses inilah yang membuat seseorang berisiko menularkan virus tersebut kepada orang lain yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah, lansia dan komorbid. Dan pada beberapa kasus corona virus langsung menginfeksi pasien dan memperburuk keadaan pasien dengan beberapa gejala yang dialami, dan sangat mudah penyebarannya dari satu orang ke orang lainnya. Sehingga disaat pemerintah menyatakan ada Warga Indonesia (WNI) positif COVID-19 mulailah pemerintah mengintruksikan kepada seluruh wilayah di Indonesia untuk melakukan Social Distancing.

Sosial Distancing merupakan tindakan yang bertujuan untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus. Langkah ini merupakan salah satu cara yang dinilai sangat akuran oleh sejumlah negara dalam menangani virus Corona. Karena penularan virus COVID-19 ini melalui droplet yang keluar ketika penderita batuk dan bersin.

Sosial Distancing dilakukan dengan cara keluar rumah jika sangat diperlukan, tetap diam dirumah, menjaga jarak 1-1,5 meter antara orang satu dengan orang lain dimanapun berada dan menghindari keramaian/kerumunan masa.
Dinilai Cukup efektif Sosial Distancing untuk pencegahan penyebaran corona, sehingga Fakultas Kedokteran Universitas Jember memberlakukan Sosial Distancing keseluruh Dosen, karyawan dan mahasiswa dimulai hari Selasa 24 Maret 2020 sampai satu minggu kedepan. Mahasiswa melakukan kuliah Daring/online dengan dosen pembimbingnya dirumah masing-masing dimulia hari Kamis 19 Maret 2020 sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Sedangkan untuk Staf karyawan dan PLP diberlakukan sistem shift jaga dengan bergantian masuk kerja, sehari kerja sehari libur namun tetap kerja dari rumah dengan membuat laporan Log Book. Bertujuan agar pelayanan tetap berjalan walaupun dengan melakukan Sosial Distancing.

Setiap upaya pasti akan mendatangkan hasil yang maksimal. Menjaga diri sendiri dengan benar dan tidak panik adalah tindakan yang tepat yang harus dilakukan untuk saat ini. Mari bersama-sama kita putus rantai penyebaran COVID-19 dengan Sosial Distancing.

Share This