Tahun 2020 memang menjadi tahun yang cukup berat bagi seluruh masyarakat dikarenakan adanya bencana internasional yakni pandemic COVID 19. Pandemi ini berjalan sudah cukup lama hingga kurang lebih 1 tahun lamanya. Tak hanya itu, ancaman bencana lainya seperti bencana alam tentunya juga tak bisa dihindarkan. Terutama pada akhir tahun yang mana memasuki musim penghujan dimana berbagai daerah utamanya area Jember dan Karesidenan Besuki mempunyai resiko cukup tinggi ketika terjadi bencana alam. Tercatat cukup sering pada beberapa tahun ini, cukup sering terjadi banjir lokal maupun banjir bandang yang terjadi di daerah Jember dan sekitarnya.
Seperti contohnya adalah sebuah kejadian banjir akibat luapan air yang terjadi pada hari Senin, tanggal 30 November 2020 yang terjadi pada lahan warga tepatnya desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo. Menurut Pak Fauzi, banjir ini diakibatkan oleh adanya luapan air yang menyebabkan jebolnya tanggul yang membatasi sungai dan wilayah lahan warga. Luapan air ini utamanya diakibatkan oleh timbunan sampah yang cukup membuat aliran air kurang berjalan dengan baik.
Tim Bantuan Medis yang mempunyai misi kemanusiaan melakukan asesmen terhadap kondisi lapangan untuk menilai kondisi lapangan. Dan dari hasil asesmen ini, TBM Vertex FK UNEJ mendapatkan beberapa info seperti bahwasanya ini merupakan banjir yang pertama kali terjadi yang mana diakibatkan oleh curah hujan yang dimulai pada pukul 04.00 WIB hingga siang hari. Kerugian materiil yang diperkirakan adalah kurang lebih 5 juta. Bencana ini berdampak pada lahan yang sudah ditanami padi oleh warga yang terendam air dan lumpur begitu pula jalan penghubung antar desa Andongrejo dan Curahnongko juga ikut terendam. Belum ada gangguan kesehatan yang dilaporkan oleh warga terkait banjir ini. Selain di desa Andongrejo, laporan kejadian banjir juga terjadi di area desa Wonosari Sampai artikel ini ditulis, belum ada info terbaru terkait adanya banjir susulan.
Penulis :
Eqiel Navadz
Ilustrator :
Eqiel Navadz