Agromedis – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK UNEJ) Angkatan 2024 mendapatkan kesempatan berharga untuk mengikuti kuliah umum yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan Kabupaten Jember. Kuliah umum ini berlangsung di auditorium FK UNEJ, dengan menghadirkan dua narasumber utama dari BPJS Kesehatan Jember, yaitu Yessy Novita, SKM, AAK, AAIJ selaku Kepala Cabang BPJS Kesehatan Jember, dan dr. Widya Waskito, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Jember.

Kuliah umum dibuka dengan pemaparan dari Yessy Novita, SKM, AAK, AAIJ yang menjelaskan mengenai konsep *Social Health Insurance* (SHI) atau asuransi kesehatan sosial. Yessy menjelaskan bahwa SHI adalah sistem pembiayaan kesehatan yang berbasis iuran wajib, di mana seluruh penduduk berkontribusi untuk menciptakan akses layanan kesehatan yang setara dan terjangkau. Ia juga menekankan pentingnya peran BPJS Kesehatan dalam mengelola SHI di Indonesia, sebagai wujud perlindungan sosial bagi seluruh masyarakat.

Yessy juga membahas sejarah terbentuknya BPJS Kesehatan dan bagaimana lembaga ini terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). “Kami di BPJS Kesehatan berkomitmen untuk memastikan seluruh warga negara mendapatkan hak mereka dalam pelayanan kesehatan. Mahasiswa kedokteran seperti kalian akan menjadi bagian penting dari ekosistem ini,” ungkap Yessy kepada para mahasiswa.

Selanjutnya, dr. Widya Waskito memberikan materi tentang Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang saat ini diterapkan di Indonesia. Ia menjelaskan bagaimana JKN menjadi instrumen penting dalam menjamin ketersediaan layanan kesehatan yang merata di seluruh pelosok negeri. Dr. Widya juga memaparkan mekanisme penjaminan manfaat rujukan dalam BPJS Kesehatan, mulai dari prosedur pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga ke rumah sakit rujukan.

Menurut dr. Widya, pemahaman mengenai alur rujukan sangat krusial bagi mahasiswa kedokteran yang akan terlibat langsung dalam pelayanan pasien. “Kalian harus mengerti bagaimana sistem rujukan bekerja, mulai dari Puskesmas, klinik, hingga rumah sakit rujukan. Ini sangat penting agar pasien mendapatkan layanan sesuai kebutuhannya dan sistem kesehatan kita berjalan efektif,” tambahnya.

Setelah pemaparan materi selesai, sesi diskusi bersama pun dibuka. Para mahasiswa FK UNEJ dengan antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait dengan SHI, JKN, serta tantangan yang dihadapi BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Beberapa mahasiswa juga bertanya mengenai peran dokter dalam sistem ini serta bagaimana mereka bisa berkontribusi secara maksimal dalam pelayanan kesehatan.

Sesi diskusi yang dinamis ini menunjukkan tingginya minat para mahasiswa terhadap isu-isu kesehatan nasional, terutama yang berkaitan dengan jaminan kesehatan. “Diskusi ini sangat menarik, saya jadi lebih paham tentang pentingnya peran dokter dalam mendukung keberlangsungan sistem jaminan kesehatan di Indonesia,” ujar Rani, salah satu mahasiswa yang hadir.

Kuliah umum ini diakhiri dengan foto bersama serta penyerahan cenderamata dari FK UNEJ kepada para narasumber. Dekan FK UNEJ, Dr. dr. Ulfa Elfiah, berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin untuk meningkatkan wawasan mahasiswa, khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat dan jaminan sosial.

Kegiatan kuliah umum ini merupakan bagian dari upaya FK UNEJ untuk mempersiapkan mahasiswa kedokteran yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga memahami aspek kebijakan dan sistem kesehatan yang berlaku di Indonesia.

Penulis: AKR