Agromedis – Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK UNEJ) melaksanakan Workshop Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK) di Blambangan Hall, Kokoon Hotel Banyuwangi. Acara yang berlangsung pada Jumat, 4 Oktober 2024, pukul 19.00 hingga 21.30 WIB ini menghadirkan Ketua ZI Fakultas Hukum, Yusuf Adiwibowo, S.H., LL.M., sebagai narasumber kedua. Beliau berbagi pandangan dan pengalaman dalam membangun zona integritas di lingkungan Universitas Jember.

Dalam penyampaiannya, Yusuf Adiwibowo mengungkapkan beberapa langkah strategis untuk mempersiapkan unit kerja agar mencapai status Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK). Beliau menekankan pentingnya perubahan budaya organisasi sebagai fondasi awal dalam pembangunan ZI. “Transformasi dalam pola pikir dan budaya kerja menjadi elemen kunci,” tegasnya.

Selain itu, beliau juga menjelaskan tugas-tugas utama unit kerja dalam membangun ZI. Yusuf menekankan bahwa setiap unit kerja harus fokus pada aspek manajemen perubahan, penataan tata laksana, dan penguatan sistem manajemen sumber daya manusia (SDM) aparatur. “Setiap unit harus mempersiapkan strategi yang matang dalam mengelola perubahan ini,” tambahnya.

Tidak hanya itu, materi juga mencakup tentang pentingnya penguatan akuntabilitas, pengawasan, dan peningkatan pelayanan publik. Dalam sesi ini, Yusuf Adiwibowo menekankan bahwa transparansi dan keterbukaan menjadi pondasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari korupsi. “Pengawasan yang kuat dan akuntabilitas yang terukur akan mendorong tercapainya zona integritas yang diinginkan,” ujarnya. Workshop ini diikuti oleh seluruh civitas akademika FK UNEJ dengan penuh antusiasme. Gaya penyampaian Yusuf Adiwibowo yang humoris dan santai membuat para peserta tetap semangat hingga akhir acara. “Pembangunan zona integritas tidak harus selalu kaku, namun harus tetap serius dalam pelaksanaannya,” canda beliau, disambut tawa hadirin.

Di akhir sesi, acara dilanjutkan dengan diskusi bersama, di mana peserta aktif bertanya mengenai tantangan yang mungkin dihadapi dalam pembangunan ZI di lingkungan kerja masing-masing. Yusuf Adiwibowo memberikan saran dan solusi praktis dalam menghadapi hambatan-hambatan tersebut. Diskusi yang berlangsung hingga larut malam ini menjadi bukti antusiasme peserta dalam mendalami materi. Beberapa pertanyaan yang muncul terkait inovasi pelayanan publik dan strategi peningkatan kualitas pengawasan internal menjadi bahan refleksi yang penting.

 

Penulis: AKR