Sebanyak 33 siswa kelas 12 IPA SMA Nuris Jember mengikuti pelatihan pembuatan sabun belerang yang diselenggarakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada hari Rabu 16 Oktober 2019. Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan pengabdian bertema “Nuris Pioner Sehat: Mewujudkan Pesantren Percontohan Kesehatan Melalui Pembentukan Kader Santri Mandiri, Pelatihan Pembuatan Sabun Belerang, serta Pengelolaan Hygiene Sanitasi Lingkungan Pesantren” yang diselenggarakan pada bulan September-Nopember 2019. Tujuan kegiatan ini meningkatkan pemahaman santri tentang PHBS sehingga merubah personal dan environmental hygiene menjadi lebih baik, meningkatkan taraf kesehatan santri sehingga mendukung kelancaran proses pendidikan mereka, serta meningkatkan peran aktif santri untuk mewujudkan kemajuan pondok di bidang kesehatan.

Rangkaian kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan adalah identifikasi, pendataan dan pengobatan santri penderita skabies, penyuluhan perilaku hidup bersih & sehat, pendampingan pengelolaan kebersihan lingkungan, pembentukan dan pelatihan kader santri sehat mandiri, serta pelatihan produksi sabun belerang antiskabies oleh santri. Kegiatan pelatihan pembuatan sabun disampaikan oleh dosen Fakultas Kedokteran dr. Ida Srisurani W.A., M.Kes dan Viddy Agustian R., M.Sc., Apt. yang merupakan dosen farmasetika Fakultas Farmasi Unej. Kedua ahli tersebut telah merancang dan menguji formulasi sabun belerang di laboratorium dan komunitas sebelumnya.

Santri sangat antusias mempraktikkan pembuatan sabun. Diskusi berlangsung hangat, karena santri tertarik mengembangkan sabun yang diproduksi, tidak terbatas pada sabun belerang yang dikhususkan untuk penyakit kulit, tetapi juga sabun dengan komposisi bahan tambahan lain, misalnya bahan herbal. Pada saat pelatihan ini juga diserahkan peralatan yang diperlukan dalam pembuatan sabun, yaitu mixer, alat gelas (pyrex), timbangan, alat pengukur/penakar volume, dan alat cetak sabun. Setiap pembuatan 1 resep formula sabun seberat 1 kg bahan baku, menghasilkan 20 potong sabun berukuran 5 cm3. Sabun juga dapat dicetak dengan berbagai macam bentuk yang menarik dan kekinian.

Kegiatan ini mengedepankan peran aktif santri dalam mengupayakan pesantren sehat. Meskipun program pengabdian selesai dilaksanakan, santri diharapkan secara mandiri memproduksi sabun belerang serta menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan. Selain peningkatan taraf kesehatan, hasil pelatihan ini juga diharapkan menjadi usaha kecil mandiri ponpes yang berproduksi berkelanjutan karena kebutuhan santri akan sabun belerang selalu ada. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi inisiasi dan percontohan untuk bisa dilaksanakan ponpes lain di Kabupaten Jember.

Penulis :dr. Ika Rahmawati Sutejo M.Biotech