Agromedis – Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK UNEJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan inovasi pendidikan kedokteran dengan mengadakan pelatihan pembuatan molase. Bertempat di Aston Jember Hotel and Conference Center pada Jum’at, 13 Desember 2024, kegiatan ini berlangsung dengan sukses dan menarik minat peserta dari berbagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Dekan FK UNEJ, Dr. dr. Ulfa Elfiah, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya penggunaan perangkat simulasi dalam proses pembelajaran. “Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran, terutama dalam menghadirkan pengalaman belajar yang lebih realistis bagi para mahasiswa,” ujar beliau.
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked., seorang ahli di bidang pendidikan kedokteran yang dikenal akan inovasinya dalam teknik simulasi. Dalam sesi teorinya, beliau menjelaskan secara rinci konsep molase sebagai perangkat simulasi yang dapat digunakan untuk mereplikasi berbagai kondisi klinis, seperti pembuatan mukus, sputum, sekret, lendir, darah, luka bakar, ekskoriasis, vesikula, dan lain sebagainya. Teknik ini diharapkan mampu membantu mahasiswa kedokteran memahami kondisi pasien dengan lebih baik.
Sesi praktik langsung menjadi salah satu momen yang paling dinantikan oleh para peserta. Dalam sesi ini, dr. Cholis memandu peserta dalam membuat molase berbasis gelatin. Langkah-langkah yang disampaikan meliputi pemilihan bahan, teknik pencampuran, hingga cara menciptakan tekstur yang menyerupai kondisi klinis nyata. Peserta tampak antusias mencoba membuat berbagai simulasi kondisi medis dengan bimbingan langsung dari narasumber.
Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri atas dosen dan tenaga pendidik dari berbagai institusi pendidikan tinggi. Beberapa universitas yang turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Universitas Negeri Surabaya, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Malang, FK Mataram, Universitas Diponegoro, FK Unika Soegijapranata, dan Universitas Wahid Hasyim. Kehadiran peserta dari berbagai daerah menunjukkan tingginya minat dan relevansi topik pelatihan ini dalam pendidikan kedokteran.
Peserta memberikan apresiasi tinggi terhadap pelatihan ini. Salah satu peserta menyebut bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru dan sangat aplikatif untuk diterapkan di institusi masing-masing. “Kami sangat terinspirasi untuk mengembangkan metode simulasi ini di tempat kami”.
FK UNEJ berharap melalui pelatihan ini, kolaborasi antar-institusi dapat semakin ditingkatkan. Selain itu, pengembangan perangkat simulasi seperti molase diharapkan mampu menjadi solusi dalam menghadirkan pembelajaran yang lebih interaktif dan mendalam bagi mahasiswa kedokteran.
Dengan keberhasilan pelatihan ini, FK UNEJ kembali menunjukkan perannya sebagai pelopor inovasi dalam pendidikan kedokteran di Indonesia. Dekan FK UNEJ menutup kegiatan dengan memberikan penghargaan kepada dr. Cholis Abrori dan para peserta, serta menyatakan harapan untuk mengadakan kegiatan serupa di masa depan. “Semoga ini menjadi awal dari peningkatan kualitas pendidikan kedokteran yang lebih baik dan berkelanjutan,” pungkas Dr. dr. Ulfa Elfiah.
Penulis: AKR