Agromedis – Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK UNEJ) kembali menghadirkan kegiatan akademik bertaraf internasional melalui penyelenggaraan Guest Lecture dengan tema “Hidden Hazard: Radon, Tobacco, and the Silent Thread of Radioactivity to Human Health”. Acara ini berlangsung pada Selasa, 19 Agustus 2025, bertempat di Auditorium Avicenna FK UNEJ dan diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta peneliti yang antusias mendalami isu radiasi dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Kegiatan diawali dengan sambutan sekaligus pembukaan oleh Dekan FK UNEJ, Dr. dr. Ulfa Elfiah, M.Kes., Sp.BP-RE., Subsp.L.B.L.(K)., yang menekankan pentingnya pemahaman tentang bahaya tersembunyi radiasi dalam konteks kesehatan global. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kuliah tamu internasional ini merupakan salah satu upaya FK UNEJ untuk memperluas wawasan mahasiswa sekaligus memperkuat jejaring akademik dengan para pakar dunia.
Sesi inti dimulai dengan pemaparan materi oleh dua narasumber berkompeten. Narasumber pertama, Prof. Shinji Tokonami, Ph.D., Professor dari Institute of Radiation Emergency Medicine, Hirosaki University, Jepang, menyampaikan materi berjudul “Lessons Learned from Fukushima Nuclear Accident.” Dalam paparannya, beliau menjelaskan berbagai pengalaman penting dari tragedi nuklir Fukushima serta implikasinya terhadap kesehatan masyarakat dan kebijakan mitigasi risiko radiasi.
Prof. Tokonami juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dan penanganan cepat terhadap kecelakaan nuklir, serta memberikan gambaran nyata tentang bagaimana paparan radiasi dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan manusia. Peserta kuliah tamu terlihat sangat antusias, terlebih karena materi yang disampaikan mengaitkan pengalaman Jepang dengan konteks global yang relevan bagi Indonesia.
Narasumber kedua, Dr. Eka Djatnika Nugraha, S.Si., M.Hs., perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyampaikan materi bertajuk *“Radioecology and Radiotoxicological.”* Dalam pemaparannya, Dr. Eka membahas aspek ekologi radiasi serta toksikologi radioaktif yang memengaruhi lingkungan dan kesehatan manusia. Beliau menekankan pentingnya riset berkelanjutan dalam bidang radioekologi sebagai landasan untuk kebijakan kesehatan dan lingkungan yang lebih baik.
Materi yang disampaikan Dr. Eka memberikan perspektif luas tentang interaksi antara radiasi dengan lingkungan serta risiko yang dapat muncul dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dari sumber alami seperti radon maupun paparan lain yang kerap tidak disadari. Hal ini semakin memperkaya pemahaman peserta mengenai “silent threat” atau ancaman tersembunyi radiasi terhadap kesehatan.
Selain penyampaian materi, sesi diskusi interaktif juga menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Para peserta, yang sebagian besar merupakan mahasiswa kedokteran dan peneliti muda, aktif mengajukan pertanyaan seputar dampak kesehatan jangka panjang akibat paparan radiasi, strategi pencegahan, serta peluang riset yang bisa dilakukan di Indonesia. Kedua narasumber menjawab dengan lugas dan memberikan arahan yang inspiratif.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen FK UNEJ dalam menghadirkan kegiatan akademik berkelas internasional yang tidak hanya memperluas wawasan sivitas akademika, tetapi juga relevan dengan isu-isu global. Dengan menghadirkan pakar dunia di bidang radiasi, FK UNEJ menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan kedokteran yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Di akhir acara, Dekan FK UNEJ menyampaikan apresiasi kepada para narasumber atas kontribusinya dalam kegiatan ini, sekaligus mengajak sivitas akademika untuk menjadikan momentum ini sebagai motivasi dalam meningkatkan kapasitas riset dan keilmuan. Guest Lecture internasional ini diharapkan mampu membuka peluang kolaborasi lebih lanjut antara FK UNEJ, BRIN, dan universitas internasional, khususnya dalam bidang kesehatan radiasi dan mitigasi risiko lingkungan.
Penulis: AKR








