Tidak diragukan jika Indonesia merupakan negara dengan jumlah pesantren terbanyak di dunia. Jumlah pesantren se-Indonesia kurang lebih sebanyak 28.000 dengan 4 juta santri. Di Jawa Timur sendiri jumlah pesantren lebih dari 3200 dan Jember menjadi kabupaten dengan jumlah pesantren terbanyak no 1, yaitu 309 pesantren.
Keberadaan FK Unej diharapkan dapat mengatasi permasalahan kesehatan santri di pesantren, khususnya di Kabupaten Jember. Kesehatan santri harus terjaga supaya pesantren mampu mencetak generasi religius melalui pendidikannya. Kegiatan pengabdian masyarakat yang selama ini dilaksanakan oleh institusi kesehatan di lingkungan pesantren sebagian besar fokus pada peningkatan derajat kesehatan santri. FK Unej mengusung perspektif baru kegiatan pengabdian masyarakat untuk pesantren. Selain fokus pada peningkatan derajat kesehatan, kegiatan yang dirancang oleh FK Unej bertujuan mendukung pesantren menjadi sentra pertumbuhan ekonomi melalui aktivitas santrinya.

FK Unej menginisiasi kegiatan pengabdian di 2 pesantren terbesar di Jember, yaitu pesantren Nurul Islam (Nuris) yang beralamat di Jalan Pangandaran No.48 Antirogo Sumbersari dan pesantren Nurul Qarnain yang beralamat di Jl. Imam Sukarto No. 60 Baletbaru Sukowono. Pesantren Nurul Islam berjarak kurang dari 3 km dari Universitas Jember, berdiri di tanah seluas 5 hektar mempunyai santri dan pegawai sebanyak 3438 orang. Sedangkan pesantren Nurul Qarnain yang berjarak 23 km dari pusat kabupaten Jember, berdiri di tanah seluas 3 hektar dan mempunyai 1415 santri menetap di lingkungan pesantren.

Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan FK Unej di Ponpes Nuris bertema “Nuris Pioner Sehat: Mewujudkan Pesantren Percontohan Kesehatan Melalui Pembentukan Kader Santri Mandiri, Pelatihan Pembuatan Sabun Belerang, serta Pengelolaan Hygiene Sanitasi Lingkungan Pesantren.” Sedangkan di pesantren Nurul Qarnain, FK Unej melaksanakan kegiatan “Upaya Pemberantasan Kutu Rambut Santri Melalui Pelatihan Produksi Sampo Antikutu dan Wirausaha Barbershop Pesantren.” Tujuan kedua kegiatan yang dilaksanakan selama bulan September-November ini selain meningkatkan derajat kesehatan, juga menciptakan usaha kecil mandiri ponpes oleh santri. Santri didampingi untuk membuat sabun belerang dan sampo antikutu, serta membuka usaha cukur rambut. Dengan jumlah santri yang banyak, kebutuhan sabun, sampo, dan jasa cukur rambut akan terus ada sehingga keberlangsungan usaha bisa tetap terjaga.

Selain perbaikan status kesehatan, kegiatan pengabdian oleh FK Unej diharapkan mewujudkan usaha kecil yang mendatangkan tambahan pemasukan bagi pesantren dan santrinya, serta memberi bekal santri dengan keterampilan untuk membuka usaha saat sudah lulus dari pondok. Keberadaan FK Unej menginspirasi bahwa dengan santri yang sehat, pesantren tidak hanya mampu mencetak generasi religius melalui pendidikannya, tapi juga dapat menjadi sentra pertumbuhan ekonomi melalui aktivitasnya. FK Unej mendukung santri sehat, mandiri dan berkarya untuk negeri. “Selamat Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2019.”

Dekan bersama dosen FK Unej berdiskusi mengenai program pengabdian masyarakat dengan pengurus Pesantren

Penyuluhan Kesehatan untuk Santri

Pengobatan penyakit santri oleh dosen FK Unej

Pelatihan membuat sabun

Penulis : dr. Ika Rahmawati S., M.Biotech