Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK UNEJ) kembali memperkuat jejaring akademiknya di kancah global melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan tiga profesor dari Jepang. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 24 Juli 2025, di ruang Agromedis FK UNEJ, bertepatan dengan rangkaian guest lecture internasional yang digelar pada hari yang sama.

Kerja sama internasional ini melibatkan Professor Mayumi Tsuji, MD, Ph.D., Professor Ichiro Higashikubo, Ph.D., dan Dr. Megumi Yamamoto, Ph.D., yang sebelumnya menjadi narasumber dalam guest lecture bertema Integrated Agromedicine: Bridging Occupational Health, Environmental Monitoring, and Rural Industry Safety. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis FK UNEJ untuk memperluas kontribusi di bidang agromedis, khususnya dalam riset kesehatan kerja, lingkungan, dan industri pedesaan.

Acara penandatanganan MoU turut dihadiri oleh pimpinan FK UNEJ, konsentrasi Kerjasama, serta perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yakni Dr. Eka. Kehadiran BRIN menandakan dukungan penuh pemerintah terhadap penguatan kolaborasi riset internasional yang diinisiasi oleh FK UNEJ.

Dalam sambutannya, Dekan FK UNEJ menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan akademik fakultas. Melalui kemitraan dengan para pakar dari Jepang, FK UNEJ diharapkan mampu mengembangkan riset yang tidak hanya bermanfaat di tingkat lokal, tetapi juga memberikan kontribusi pada isu kesehatan global.

Professor Mayumi Tsuji, selaku salah satu pihak yang menandatangani MoU, mengungkapkan apresiasinya atas kesempatan bekerja sama dengan FK UNEJ. Ia menekankan pentingnya penelitian lintas negara, terutama dalam menghadapi tantangan kesehatan yang memiliki karakteristik berbeda di tiap wilayah. Pandangan serupa juga disampaikan oleh Prof. Ichiro Higashikubo dan Dr. Megumi Yamamoto, yang menegaskan komitmen mereka untuk mendukung pengembangan agromedis di Indonesia.

Dr. Eka dari BRIN dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapan agar kolaborasi ini dapat mendorong lahirnya penelitian inovatif yang aplikatif bagi masyarakat, serta memperkuat posisi Indonesia dalam jejaring riset internasional. Ia juga menilai FK UNEJ memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kajian agromedis di Asia Tenggara.

Penandatanganan MoU ini membuka peluang kerja sama lebih luas, termasuk pertukaran dosen dan mahasiswa, penyelenggaraan seminar bersama, hingga publikasi riset kolaboratif. Dengan dukungan berbagai pihak, FK UNEJ optimis dapat memperluas cakupan penelitian yang berfokus pada kesehatan kerja, toksikologi lingkungan, dan keselamatan industri pedesaan.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara pimpinan FK UNEJ, ketiga profesor dari Jepang, serta perwakilan BRIN. Momen bersejarah ini diharapkan menjadi pijakan kuat bagi FK UNEJ untuk terus berkiprah di tingkat internasional, sekaligus mengokohkan perannya sebagai pelopor pengembangan ilmu agromedis di Indonesia.

 

Penulis: AKR