Sumber : Dr dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K)

Dokter yang memiliki pasien anak dan orang tua yang memiliki anak harus memahami dan mampu menjelaskan bagaimana pentingnya 1000 hari pertama kehidupan terkait dalam tumbuh kembangnya. Bagaimana cara menyampaikan dengan baik tapi tetap evidence based. Yang dimaksud anak menurut undang-undang no 23 tahun 2002 adalah mulai anak dalam kandungan hingga berumur 18 tahun. Karena anak-anak ini memiliki stage-nya sendiri, seperti bayi, toddler, anak-anak, remaja. Maka jangan pernah perlakukan bayi seperti anak sekolah, dan anak sekolah seperti toddler, maka akan terganggu tumbuh kembangnya. Begitu juga dengan 1000 hari awal kehidupan, jika kita bedah lebih detail, 1000 hari terbagi menjadi 3 tahap: tahap pertama (konsepsi-lahir), tahap kedua (lahir-6 bulan), dan tahap ketiga (6 bulan-2 tahun). Tahap pertama ini masa pembentukan organ utama, mulai jantung, paru-paru, otak (idealnya membutuhkan waktu 40 minggu/aterm untuk organ tersebut tumbuh sempurna), tahap kedua adalah masa transisi dari dunia dalam kandungan ke dunia mandiri seorang bayi, dan tahap terakhir adalah tahap dia menjadi manusia, yakni melihat, mendengar, motorik, logika, kemampuan bahasa dst, dan di tahap ketiga ini adalah masa paling kritis untuk pengembangannya, karena setelahnya adalah masa pembinaannya saja. Semua kemampuan manusia dibentuk diawal, yakni di dua tahun pertama ini seperti penglihatan, bicara, emosi, logika-matematik, kemandirian-interaksi, motorik, bahasa. Sedangkan sosialisasi sebaya baru terbentuk saat anak usia 3 tahun, oleh karena itu jangan khawatir saat anak usia dibawah 3 tahun tidak ada keinginan sekolah, karena memang tidak ada koneksi di otaknya untuk sosialisasi sebaya. Selain itu, 2 tahun pertama ini juga merupakan penentu adanya investasi penyakit metabolic saat dewasa seperti PJK, obesitas, diabetes, alergi dan bahkan keganasan (kanker).

Selanjutnya, jika dibandingkan pertumbuhan fisik dan otak pada anak (saat dalam kandungan-18 tahun). Pertumbuhan fisik anak meningkat hingga umur 6 tahun, lalu pertumbuhannya melambat hingga 12 tahun, lalu pesat kembali hingga 18 tahun. Sedangkan untuk pertumbuhan otaknya, dari dalam kandungan hingga lahir hanya 25%, namun dari lahir hingga umur 2 tahun pertumbuhannya pesat hingga 80%, selanjutnya dari 2 tahun hingga 6 tahun meningkat menjadi 95%, dan dari umur 6 tahun (biasanya sudah mulai SD) hingga tua perkembangan otaknya hanya 5%. Hal ini menunjukkan bahwa usia lahir hingga 2 tahun adalah masa kritis dimana orang tua harus optimal dalam memberi nutria dan rangsangan agar tumbuh kembang bayinya dapat optimal di 2 tahun pertama/1000 hari pertama kehidupan. Jadi anak-anak yang normal di 2 tahun, itu akan mudah pembinaannya untuk normal di usia 6 tahunnya, karena hanya menambah struktur otak yang 15%. Yang perlu hati-hati adalah adalah mengembangkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara normal pada usia 2 tahun pertama, karena hampir semua kemampuan anak dibentuk di periode ini. Oleh karena itu, masa-masa ini adalah masa yang dipertaruhkan, didikannya siapa, paling sering didampingi siapa selama masa 2 tahun ini. Oleh karena itu, idealnya cuti melahirkan adalah 2 tahun.

Selanjutnya, jika dibedah menurut tumbuh kembang jangka panjang, terdiri dari 3 periode: periode sensitive (6 bulan); periode kritis (2 tahun); dan periode pembuka (6 tahun-dewasa). Dimana pada periode sensitive yang berkembang adalah kemampuan melihat dulu, lalu pendengaran, dan kemudian perabaan. Jadi pada orang tua yang memiliki bayi usia 0-6 bulan, mintalah perbanyak memperdengarkan hal-hal yang positif atau mengajaknya bicara, berilah pemandangan yang positif dan sentuhan orang-orang yang menyayanginya. Hal ini dapat terangkum dalam proses menyusui ibu ke bayi, bayi melihat ibunya secara intens, mendengar lantunan suara ibunya dan mendapat sentuhan kasih saying ibunya. Selanjutnya pada periode kritis (6 bulan-2 tahun) adalah perkembangan motorik kasara dan halus, bicara bahasa, dan personal social, sedangkan pada periode pembuka dalah masa perkembangan kecerdasan dan perilaku. Sehingga apabila 2 tahun pertama baik, maka hasilnya akan dirasakan saat 6 tahun keatas yakni kecerdasan dan perilakunya baik. Sehingga kunci utamanya ada di 2 tahun pertama, karena di 2 tahun pertama ini pembentukan sirkuit otaknya (dalam bentuk sinaps) pesat sekali. Salah satu ciri anak usia 2 tahun yang kemampuannya optimal adalah ada keluhan dari orang tua kalau anaknya bandel, pintar menjawab saat dinasehati, yang nantinya semakin dewasa kecerdasannya dan perilakunya akan semakin terarah. Namun, apa yang akan terjadi apabila di masa 2 tahun itu tidak distimulasi, tidak akan ada pembentukan sirkuit otak/sinaps, perkembangannya akan lamban sekali. Begitu juga apabila memaki anak pada usia ini, berkata kotor, maka pada usia 4 tahun dia akan memaki anda dan meniru segala tabiat buruk yang anda pertontonkan padanya, karena perkembangan otaknya pesat, tp belum bisa membedakan mana yang baik dan tidak, hanya meniru dan terekam hingga dewasa. Oleh karena itu, jika ingin disimpulkan apa yang dapat dilakukan pada 2 tahun pertama adalah kombinasi nutrisi dan stimulasi dari orang tua pada anak.

Oleh : Adistha EN