Agromedis – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember berpartisipasi dalam kegiatan Abdidaya ORMAWA 2024 yang digelar di Universitas Udayana, Bali pda 7-9 November 2024. Dalam kegiatan ini, mereka mengangkat tema Rumah Desa Sehat Jatisari Eliminasi Tengkes (RDS Jeliteng), sebuah program inovatif yang berfokus pada eliminasi stunting di Desa Jatisari. Program ini menjadi perhatian karena tingginya angka kejadian stunting yang disebabkan oleh riwayat penyakit bawaan, rendahnya pengetahuan masyarakat, dan pola asuh yang kurang tepat.

RDS Jeliteng hadir sebagai solusi komprehensif berbasis masyarakat. Program ini melibatkan 16 posyandu dengan 80 kader yang tersebar di seluruh desa. Kader-kader tersebut dilatih untuk mengidentifikasi faktor risiko stunting dan memberikan edukasi tentang pola asuh yang baik. Selain itu, program ini mengintegrasikan sumber daya alam desa yang melimpah, seperti jagung dan padi, untuk menciptakan solusi berbasis pangan lokal.

Mahasiswa FK UNEJ menyadari bahwa penanganan stunting membutuhkan pendekatan yang holistik. “Kami ingin membantu masyarakat Desa Jatisari dengan tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga memberdayakan mereka untuk memanfaatkan potensi lokal,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa. Mereka menggandeng perangkat desa, tenaga kesehatan, dan institusi pendidikan setempat untuk mengimplementasikan program ini secara berkelanjutan.

Latar belakang pemilihan tema ini didasari data yang menunjukkan bahwa stunting di Desa Jatisari masih menjadi masalah utama. Faktor seperti riwayat penyakit bawaan pada ibu hamil dan anak, kurangnya akses terhadap informasi kesehatan, serta kesalahan dalam pola asuh anak menjadi kontributor utama. Oleh karena itu, RDS Jeliteng tidak hanya fokus pada penanganan anak stunting, tetapi juga pencegahan melalui edukasi sejak masa kehamilan.

Kegiatan Abdidaya ORMAWA 2024 ini menjadi momen penting bagi mahasiswa FK UNEJ untuk mempresentasikan program mereka di tingkat nasional. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk bertukar pengalaman dengan mahasiswa dari universitas lain yang memiliki program serupa. FK UNEJ berharap program RDS Jeliteng dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia yang menghadapi masalah stunting.

Tidak hanya itu, mahasiswa FK UNEJ juga memanfaatkan potensi jagung dan padi sebagai sumber daya lokal untuk mendukung program ini. Jagung dan padi diolah menjadi berbagai produk pangan bergizi tinggi yang mudah diterima oleh masyarakat. Produk-produk ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak tetapi juga meningkatkan perekonomian desa melalui usaha mikro berbasis komunitas.

Selain aspek gizi, RDS Jeliteng juga memperhatikan aspek pendidikan. Dalam program ini, desa mendirikan satuan pendidikan berbasis desa yang mengajarkan orang tua dan anak-anak tentang kesehatan dan pola hidup sehat. Pendidikan ini dirancang untuk menciptakan kesadaran jangka panjang tentang pentingnya pencegahan stunting.

Kehadiran mahasiswa FK UNEJ dalam Abdidaya ORMAWA 2024 diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas. Program RDS Jeliteng diakui sebagai inovasi yang tidak hanya menyasar penanganan masalah kesehatan tetapi juga memberdayakan masyarakat secara ekonomi dan sosial. Hal ini sejalan dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Melalui kegiatan ini, FK UNEJ menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting secara nasional. “Kami berharap program ini tidak hanya selesai di sini, tetapi dapat direplikasi dan dikembangkan di daerah lain,” tambah salah satu dosen pembimbing yang turut hadir.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, mahasiswa FK UNEJ bertekad menjadikan RDS Jeliteng sebagai model keberhasilan pengentasan stunting berbasis komunitas. Partisipasi mereka dalam Abdidaya ORMAWA 2024 menjadi bukti nyata bahwa generasi muda mampu berkontribusi dalam mengatasi permasalahan kesehatan nasional.

Penulis: AKR