Indonesia adalah negera agraris

Nenek moyangku seorang pelaut

Rayuan pulau kelapa 

dll 

adalah ungkapan ungkapan yang sangat rekat didalam benak bangsa. Semua menggambarkan bahwa bangsa ini sangat dekat dengan petani. Tentu hal itu tidak berlebihan karena menurut sensus antara BPS tahun 2018 penddukuk Indonesia sebagian besarnya adalah merupakan keluarga petani, petani juga merupakan penyedia stok logistik bagi bangsa disaat ancaman kelangkaan barang dan makanan pokok disaat covid. Di sisi lain Program program penganggulangan covid yang di lakukan saat ini belum bisa menyentuh mereka, hal ini karena memang program tersebut tidak dirancang secara langsung untuk petani, 

a. WfH ( Kerja dari rumah)

program yang sekarng di luncurkan adalah work from home atau kerja dari rumah, pemerintah membuat aturan agar para pegawai bekerja dari rumah, para guru mengajar dari rumah, para dosen memberi kuliah dari rumah. Tentu usaha ini sangat bermanfaat dan tidak terlalu sulit dilakukan oleh pegawai kantoran, dosen juga akan mudah mengajar dari dari luring menjadi daring, guru juga cukup sederhana untuk memeri pemberlajaran dari rumah dan disiswa belajar di rumah. Namun kita akan sulit membayangkan bagaimana caranya petani menanam padinya secara online apakah bisa menggunakan remote sensing dan remote planting machine , bagaimana cara peternak menggembalakan ternaknya apakah petani kita sudah menanam microchip di telinga  sapinya dan bisa memantau kemana si sapi mengembara. Nalayan work from home mungkin akan menjadikan nelayan tanpa tangkapan ikan. Oleh karena itu para petani, peternah, nelayan adalah individu yang tidak bisa mematuhi kebijakan WfH, karena prinsip yang  ‘terpaksa’ mereka lakukan adalah ora obah ora ngolah ( kalau tidak keluar rumah untuk bekerja maka tidak akan  ngolah/memasak).

Dengan tetap keluar rumah dan bekerja di sawah, di ladang , di laut dll apakah petani tidak beresiko tertular COVID-19, tentu beresiko mereka bukanlah individu spesial yang memiliki kekebalan khsusus terhadap COVID , mereka juga rentan tertular, oleh karena nya perlu di adakah program dan promosi kesehatan secara khusus, perlu diberi panduan  untuk bagaimana cara keluar rumah yang aman dan tercegah dari tertular virus. Bagaimana agar WfH ( work from sawah ) bukan lagi work from rumah  bisa dijalankan dengan aman

b. sosial distancing 

hebah heboh gambar bagaimana orang berbelanja dengan antri didepan kasir supermarket yang di garis berjarak  1 meter, orang antri masuk kereka berjarak 1 meter , orang rapat kursinya jarak 1 meter tentu itu adalah berusaha agar droplet pembawa bencana tak sampai pada orang lain, namaun bisakan dilkukan oleh petani, nelayan melaut dengan kapal kecil dan kadang ancaman amukan ombak yang datang kadang tiba tiba  tentu tidak mudah menjalankan sosial distancing . Beberapa hal terkait jaga jarak di kalangan petani penggarap sawah bisa di dasari oleh  proses yang dijalani petani saat melakukan pekerjaan yaitu  ini terdiri dari : Kedatangan di lahan—proses pengerjaan- istirahat makan dan pulang . Didalam semua tahab tersebut memiliki potensi untuk terjadinya kontak fisik sehingga berpotensi terhadap penularan antar petani. Model social distancing yang bisa dilakukan adalah:

  • Dengan mengatur petani agar saat berangkat dan pulang tidak secara bersama.
  • Saat istirahat makan yang biasanya dilakukandengan cara makan bersama dan saling tukar dan sharing makanan dan alat makan perlu di ubah menjadi masing orang membawa bekal sendiri dan dimakan dalam waktu yang tidak bersamaan serta tidak berasda di tempat yang sama (gubuk).
  • Pada saat mengerjakan juga di usahakn untuk tetap menjaga prinsip jaga jarak
  • Pembuatan shift kerja

c, Alat pelindung Diri

ada yang menarik terkait APD, Isu utama yang sekarng sedang rame dibicarakan adalah bagimana semua belomba memenuhi kelangkaan APD, namun di sisi lain kadang kita lihat bahawa bahyak orang justru melakukan swafoto dengan full dress APD, bahkan kadang sambil berpelukkan dll , tentu ini menjadikan fungsi dari APD menjadi di pertanhyakan, Terkait dengan petani tentu menjadi menarik membahas APD … ( bersambung )