Hari ini, Sabtu, 19 Oktober 2019, Tim Bantuan Medis (TBM Vertex) Fakultas Kedokteran Universitas Jember mengadakan Bakti Sosial dengan kegiatan pengobatan gratis di desa Curah Lele, kecamatan Balung, kabupaten Jember. Kegiatan Bakti Sosial TBM Vertex saat ini dengan tema “SPINA: Satukan Pikiran dan Hati, Mantapkan Niat untuk Berbagi” memiliki dua kegiatan yaitu pengobatan gratis pada hari ini dan khitan atau sirkumsisi masal pada hari esok, Minggu, 20 Oktober 2019.
Pada kegiatan pengobatan gratis ini tidak hanya pengurus aktif TBM Vertex yang berperan, tetapi juga dokter-dokter senior TBM Vertex, yaitu dr Pulong Wijang P, Phd. , dr. Adelia Handoko, MSi, dr Vina Nadiyah Hajjah, dr Ghuiranda Syabannur Ramadhan, dr Aditha Fitriani, dr Bintoro Adi Saputro.
Pemilihan desa Curah Lele sebagai terget tempat pelaksanaan Bakti Sosial SPINA TBM Vertex ini karena banyaknya Pesantren yang ada pada desa ini dan ramahnya penduduk serta perangkat desa terhadap panitia pelaksana, sehingga diharapkan banyaknya pendaftaran peserta pada kegiatan ini dan terjalinnya hubungan baik antara TBM Vertex dengan desa Curah Lele. Oleh sebab itu, kegiatan Bakti Sosial ini dilaksanakan pada hari libur yaitu Sabtu dan Minggu. Kegiatan Bakti Sosial SPINA TBM Vertex ini dilakukan dengan persiapan lebih dari sebulan dan pembagian kupon kepada Kepala Desa Curah Lele untuk diteruskan kepada penduduk desa Curah Lele seminggu sebelum hari kegiatan, untuk pendataan peserta kegiatan pada hari ini dan esok hari. Pada kegiatan pengobatan gratis hari ini dihadiri lebih dari 90 peserta.
Kegiatan pengobatan gratis ini selain untuk pengabdian masyarakat, melatih softskill pengurus aktif TBM Vertex dan mempererat hubungan dengan senior adalah tujuan lainnya. Pengobatan gratis ini diadakan di balai desa Curah Lele yang dimulai pada pukul 07.00 WIB dan berakhir pada pukul kurang lebih 11.30 WIB. Pada pukul 07.00 WIB dimulai pembukaan registrasi peserta lalu diikuti sambutan Kepala Desa Curah Lele, Ketua BEM Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Ketua TBM Vertex, dan dr Bintoro Adi Saputro. Setelah itu, para peserta yang telah registrasi dan mendapat nomor antrian, sesuai nomor antrian, melakukan pemeriksaan TTV (Tanda-tanda vital) dan anamnesis terkait riwayat penyakit. Lalu, peserta ditemani panitia pendamping melakukan konsultasi kepada dokter dan pemberian obat terkait keluhan yang diderita perserta. Langkah terakhir yang dilalui peserta adalah penebusan obat di pos farmako dan edukasi kepada pasien terkait konsumsi obat tersebut. Semua kegiatan ini dilakukan untuk penduduk/peserta secara gratis hingga obat-obatan pun diberikan secara gratis.
Penulis : Anis Putih Al Hafizhah