[Rilis]
Kondisi kedaruratan covid-19 saat ini telah menimbulkan berbagai perubahan pada seluruh aspek kehidupan. Salah satu hal yang terdampak diantaranya adalah sektor pendidikan. Sistem pendidikan diselenggarakan secara online melalui Pembelajaran Jarak Jauh. Hal ini juga berpengaruh pada sistem assessment yang akan dilaksanakan. Assessment menjadi bagian dari suatu sistem pembelajaran, tetap harus dilaksanakan. Banyak tantangan yang akan dihadapi pada pelaksanaan assessment secara online. Oleh karena itu Fakultas Kedokteran Universitas Jember sekaligus dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional tanggal 2 Mei, mengadakan webinar dengan judul “Online Assessment on Covid-19 Situation”.
Situasi pandemi yang terjadi saat ini memaksa dilaksanakannya system pembelajaran online. Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi pada system pembelajaran online ini. Diantaranya kesiapan system teknologi, kesiapan dosen serta mahasiswa, adanya gap fasiltas, device, aplikasi yang digunakan, serta fasilitas kecepatan internet sebagai faktor penunjang utama. Pembelajaran online secara massif ini juga berdampak pada system assessment yang digunakan, dari CBT yang menggunakan system assesmen offline beralih menjadi online assessment.
System assessment yang ideal harus meliputi beberapa prinsip berikut; valid, reliable, feasible, authentics, acceptable, serta mempunyai educational impact. Tujuan assessment dapat meliputi diagnostic, formatif, dan sumatif. Dengan aktivitas assessment dapat bermacam – macam, di antaranya dapat berupa tugas, kuis, aktivitas pretes-posttes, atau penilaian performa tutorial/skill. Penggunaan aplikasi akan mempermudah assessment, misalnya menggunakan sister (moodle), kahoot, surveymonkey, googleform. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, aplikasi ini dapat dipakai bergantung pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
System assment online ini juga mempunyai beberapa hambatan, diantaranya; adanya gap fasilitas, adanya kelas parallel yang akan membuat pengampu mata kuliah harus berpikir ekstra untuk membuat soal/tugas yang berbeda, namun berbobot sama. Pemberian soal secara essay akan membuat mahasiswa dengan mudah copy-paste jawaban teman lain. Pemberian soal juga dapat dicapture dan disebarkan pada mahasiswa lain. Hambatan yang lain misalnya, listrik padam yang membuat laptop/smartphone serta koneksi internet mati, atau hp/laptop hang. Sehingga penting memilih metode ujian yang dapat menghindari mahasiswa untuk melakukan tindak kecurangan. Perlu persiapan khusus untuk melakukan system assessment online. Secara teknis, harus dipastikan instruksi telah disampaikan dengan jelas, tidak ambigu, serta mudah mengerti, dan selalu melakukan “preview” sebelum ujian dimulai. Hambatan lain dari pelaksanaan online assessment adalah masalah security, bai itu external ataupun internal security. Internal security akan mencegah atau meminimalisir kecurangan.
Setelah kurang lebih sesi diskusi selama 45 menit, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil, antara lain :
1. Pemberian jenis aktivitas assessment, dapat bermacam macam, bisa berupa tugas/kuis, tergantung tujuan pembelajaran apakah yang ingin dicapai, apakah semua tujuan pembelajaran dapat tercapai jika metode assessment hanya menggunakan kuis. Jika dengan kuis ada beberapa tujuan pembelajaran belum tercapai, maka bisa ditambahkan metode assessment yang lain. Menggunakan aplikasi dapat mempermudah proses assessment, misalnya kahoot atau monkeysurvey, dengan segala kelebihan dan kekurangan. Beberapa keterbatasan yang ada harus diperhitungkan sehingga meminimalisir tindakan curang dari mahasiswa.
2. Pemberian tugas secara berkelompok, bisa saja dilakukan, tergantung tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai. Namun metode ini memang tidak bisa menilai setiap mahasiswa. Karena bisa saja yang mengerjakan tugas tersebut hanya satu mahasiswa. Tugas kelompok bisa disiasati dengan melakukan tugas presentasi yang disampaikan secara online misalnya
3. Cara pelaksanaan ujian skill lab secara online, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa di antaranya memperagakan dengan manikin sederhana (boneka, misalnya) yang ada di rumah, kemudian dipresentasikan. Atau pihak fakultas menyewakan beberapa peralatan skill lab (jika memungkinkan) kepada mahasiswa, atau bahkan dapat meminta mahasiswa untuk membeli. Untuk prosedur yang lebih rumit, bisa meminta mahasiswa untuk mendeskripsikan bagaimana melakukan prosedur tersebut hingga awal
4. Cara menghindari beberapa tindakan kecurangan pada proses ujian online. Tindakan kecurangan ujian secara online tidak bisa kita hindari, tetapi dapat diminimalisir. Misalnya dengan diminta menandatangani pakta integritas, mengecek IP address setiap mahasiswa. Atau pelaksanaan kuis dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan zoom pada saat yang bersama sama. Tentunya hal seperti ini harus dilakukan dengan kerjasama bersama tim teaching.
Akhir kata, mari kita berusaha untuk selalu berpikir positif dan berkarir produktif sehingga dapat terus menghasilkan karya-karya besar untuk negeri kita ini. Sampai jumpa di sesi Webinar selanjutnya!
ditulis oleh dr. Rena Normasari, M.Biomed