Kamis, 14 Januari 2021 merupakan hari yang kelam bagi masyarakat Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Cobaan berupa bencana alam banjir bandang dan tanah longsor melanda sebagian wilayahnya, yakni Desa Wonoasri, Curah Nongko, dan Andongrejo. Ratusan rumah warga, fasilitas umum, dan area perkebunan serta pertanian terdampak. Tergerak dengan keadaan tersebut dan dengan adanya permohonan bantuan medis dari Yayasan Gerontologi Abiyoso, maka Tim Mobile Clinic Agromedicine Fakultas Kedokteran Universitas Jember memutuskan turut andil mambantu pihak terkait dalam penanganan korban bencana banjir di Kecamatan Tempurejo, khususnya Desa Wonoasri dan Curah Nongko.

Pada hari rabu (20 Januari 2021) tim melakukan survey lapangan untuk menentukan kebutuhan korban bencana. Tim Mobile Clinic Agromedicine yang saat itu diwakili oleh dr. Pulong Wijang Pralampita, Ph.D dan dr. Adelia Handoko, M. Si melakukan koordinasi dengan PKM Curah Nongko, BPBD Jember, Yayasan Gerontologi Abiyoso, dan Kader Agromedis dari FKKW Kecamatan Tempurejo. Tim lebih lanjut melakukan koordinasi dan diskusi mendalam dengan dr. I Wayan Suwardita (Koordinator Pelayanan Kesehatan PKM Curah Nongko), dilanjutkan dengan peninjauan lokasi banjir di beberapa titik desa Wonoasri. Keadaan hari itu, banjir sudah mulai surut dan warga mulai kembali dan membersihkan rumahnya, hanya ada beberapa daerah yang masih terisolir oleh karena akses yang tertutup. Permasalahan kesehatan yang dikeluhkan oleh masyarakat sejauh itu adalah gatal gatal, batuk, dan diare. Tidak ada korban jiwa ataupun luka berat dalam bencana ini. Saat ini PKM Curah Nongko hanya memiliki satu dokter di wilayah kerjanya, sehingga dibutuhkan sekali support tenaga dokter untuk keadaan ini.


Tim Mobile Clinic Agromedicine bersama Kader Agromedis Kecamatan Tempurejo dan dibantu oleh Tim Bantuan Medis (TBM) Vertex FK UNEJ memutuskan untuk bergabung dengan PKM Curah Nongko untuk melakukan ‘Mobile Clinic’ di beberapa titik Desa Curah Nongko pada hari ini (22 Januari 2021). Mobile clinic yang dibuka hari ini adalah daerah yang sebelumnya susah terjamah oleh tim medis yang diakibatkan putusnya akses menuju lokasi tersebut. Tim Gabungan Mobile Clinic ini dibagi menjadi 3 sub tim untuk membuka layanan pemeriksaan, konsultasi dan pengobatan gratis di 4 daerah yaitu Guci Putih, Ketangi, Trate, dan Jawatan. Sub tim 1 membuka layanan di daerah Guci Putih dengan dr. Ayu Munawaroh Aziz, M.Biomed selaku PJ, yang dalam tugasnya dibantu oleh Kader Agromedis, dan TBM Vertex. Tim PKM Curah Nongko beserta dr. I Wayan Suwardita, dr. Asyzilma Hakim, dan TBM Vertex tergabung dalam sub tim 2 yang melayani daerah Ketingan. Sedangkan daerah, yang paling ujung dengan medan menantang, Trate dan Jawatan dilayani oleh dr. Pulong Wijang Pralampita, Ph.D., dr. Adelia Handoko, M.Si., Tim PKM Curah Nongko, dan TBM Vertex.

 

Masyarakat Desa Curah Nongko menyambut gembira dan antusias terhadap kedatangan tim. Mereka berkeluh kesah kepada tim baik itu masalah kesehatan atau yang lainnya. Permasalah kesehatan yang dikeluhkan oleh masyarakat paling banyak adalah Dermatitis, ISPA, Myalgia, dan Cephalgia. Tak lupa di tengah situasi pandemi ini Tim Mobile Clinic Agromedicine juga melakukan pemberian bantuan berupa masker kain, leaflet, dan penyuluhan terkait COVID 19.

Tim Gabungan Mobile Clinic Agromedicine melakukan pelayanan ditengah cuaca mendung disertai gerimis. Hal tersebut tidak menyurutkan niat tim untuk dapat membantu dan mengobati masyarakat Desa Curah Nongko dengan sepenuh hati. Semoga dengan adanya kegiatan ini, keluhan dan rintihan dari masyarakat Desa Curah Nongko dapat berganti dengan senyuman manis dan ceria. Ini adalah bhakti Tim Mobile Clinic Agromedicine kepada Jember. Tim Mobile Clinic Agromedicine akan selalu melakukan bhaktinya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat agroindustri baik lokal, nasional, ataupun internasional.

Menuju FK UNEJ sebagai Pusat Agromedis Asia Tenggara 2025.

Salam Agromedis !!

Penulis : -PWP-

Share This