Tiongkok melaporkan adanya kasus pneumonia misterius yang tidak diketahui penyebabnya pada tanggal 31 Desember 2019. Pasien kasus ini terus bertambah hingga saat ini berjumlah ribuan kasus. Pada tanggal 11 Februari 2020, World Health Organization (WHO) memberi nama virus baru tersebut Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease 2019 (COVID-19).

Severe acure respiratory syndrome coronasvirus 2 (SARS-CoV- 2) merupakan virus baru yang pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, Tiongkok Tengah dan telah menyebar ke beberapa negara. Data terakhir dari WHO (1 maret 2020) menyebutkan 87.137 kasus terkonfirmasi secara global, dimana 79.968 kasus terkonfirmasi dan 2873 orang meninggal di China, sedangkan di luar China terdapat 7169 kasus terkonfirmasi, dan 104 orang meninggal tersebar di 58 negara. Keadaan ini mengakibatkan kekhawatiran bahwa COVID-19 merupakan kasus pneumonia yang mirip seperti SARS dan MERS beberapa tahun yang lalu. Pengetahuan tetang COVID-19 ini masih sangat terbatas dan berkembang terus. Dengan pesatnya penyebaran dan tingkat kematian yang tinggi dari penyakit ini menyebabkan pemerintah dan pihak berwenang di berbagai negara terdorong untuk melakukan tindakan pencegahan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa dunia harus siap menghadapi adanya kemungkinan wabah baruCOVID-19.

Berdasarkan penelitian terbaru dari Wu et al (2020), mayoritas pasien dengan COVID-19 adalah orang dewasa. Di antara 44.672 pasien di Cina dengan infeksi yang dikonfirmasi, 2,1% di bawah usia 20. Gejala yang paling sering dilaporkan termasuk demam, batuk kering, dan sesak napas. Sebagian besar pasien (80%) mengalami penyakit ringan, sekitar 14% mengalami penyakit parah dan 5% kritis. Laporan awal menunjukkan bahwa tingkat keparahan penyakit berhubungan dengan usia (> 60 tahun) dan komorbidpenyakit.

Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kepada publik terdapat dua kasus COVID-19 di Indonesia pada tanggal 3 Maret 2020 kemarin, keresahan di kalangan masyarakat meningkat. Berita-berita dan broadcast pesan hoax yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran kontennya tersebar dengan begitu cepat dan menyebabkan kepanikan di seluruh kalangan masyarakat. Kepanikan dan keresahan masyarakat semakin meningkat dengan adanya pemberitaan mengenai mahalnya dan kelangkaan persediaan masker, hand sanitizer dan

handrub, serta “rush” bahan makanan di beberapa tempat yang diperkuat oleh foto-foto yang tersebar di whatsapp dan sosial media. Keresahan ini mungkin akan meningkat di hari-hari berikutnya apalagi jika kasus makin banyak ditemukan di Indonesia.

Kontak dengan orang yang terjangkit virus dan atau penyakit ini merupakan alur penularan. Penggunaan masker dan hand sanitizer bukanlah satu-satunya cara mencegah penularan COVID-19. COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, sehingga peningkatan imunitas dan menjaga daya tahan tubuh agar tetap optimal adalah langkah penting yang tidak boleh dilupakan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengkonsumsi diet yang sehat, olahraga rutin, istirahat yang cukup, serta ditambah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan mengurangi kontak dengan orang lain, terutama yang beresiko, selama COVID-19 ini masih menjadi pandemi.

Universitas Jember (UNEJ) bergerak aktif dalam merespon adanya wabah COVID-19 ini dengan melakukan langkah – langkah pencegahan dengan mengeluarkan surat edaran nomor: 3873/UN 25/LL/2020 Tentang Pencegahan Dini COVID-19 bagi seluruh civitas akademika. Surat edaran ini berisi tentang beberapa tahapan pencegahan COVID-19 di tingkat Universitas. Pos COVID-19, yang berlokasi di Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran UNEJ (FK UNEJ) Lantai 1, merupakan langkah nyata UNEJ guna memberikan informasi yang akurat terkait COVID-19 kepada civitas akademika UNEJ pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sehingga dengan adanya pos ini diharapkan masyarakat dapat mengakses informasi akurat tentang COVID-19 dan mengurangi hysteria masyarakat tanpa mengurangikewaspadaan.

Pos COVID-19 membuka layanan konsultasi terkait informasi COVID-19 kepada civitas akademika UNEJ maupun masyarakat umum secara offline (mendatangi langsung pos COVID- 19 di FK UNEJ) dan online. Pos ini akan menghubungkan masyarakat kepada dokter dan dokter spesialis yang ahli dalam bidangnya yaitu spesialis penyakit dalam, spesialis paru, spesialis anak, spesialis patologi klinik, spesialis radiologi, serta spesialis THT. Layanan ini dibuka pada hari senin – jumat pada pukul 09.00-19.00 WIB. Pelayanan konsultasi offline atau dengan pelayanan konsultasi langsung di pos COVID-19 FK UNEJ akan dibuka pada pukul 09.00 – 14.00 WIB, sedangkan pelayanan online akan dibuka pada pukul 09.00 – 19.00 WIB. Untuk mengakses layanan informasi online pos COVID-19 FK UNEJ masyarakat dapat mengakses informasi melalui: nomor 085203050881 (telephone dan whatsapp); email fk@unej.ac.id; youtube resmi:

Fakultas_Kedokteran UNEJ; Facebook: Fakultas Kedokteran UNEJ; dan instagram: fakultas_kedokteran_unej.

Dengan dibukanya Pos COVID-19 ini, Universitas Jember mengharapkan masyarakat mendapatkan informasi seputar COVID-19 secara aktual dan akurat, sehingga dapat menambah kewaspadaan dan mengurangi kepanikan pada masyarakat.

Mari kita cegah COVID-19 bersama, tingkatkan kewaspadaan, dan kurangi kepanikan. Pos COVID-19 UNEJ akan ada untuk masyarakat sebagai pusat informasi dan komunikasi COVID- 19.

Oleh: Adistha EN

Share This