Dunia kedokteran saat ini sudah sangat berkembang, era globalisasi dan bahkan AEC (Asean Economic Community) atau yang sering disebut Masyarakat Ekonomi Asean telah menjadi tantangan nyata di bidang jasa kedokteran, mau tidak mau dokter harus siap untuk bersaing dengan dokter-dokter dari luar negeri yang akan masuk ke Indonesia ataupun ketika kita ingin berkiprah ke luar negeri. Namun munculnya pandemi Covid 19 telah merubah drastis proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan kedokteran. Pandemi Covid 19 menghadirkan tantangan tersendiri bagi institusi penyelenggara pendidikan kedokteran.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bekerja sama dengan ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia) dan AIPKI (Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia) menyelenggarakan kegiatan Medical Online Championship (MOC) Tahun 2020. Kegiatan kompetisi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kecintaan mahasiswa bidang kesehatan dan peningkatan pemahaman mahasiswa serta mampu menyebarluaskan informasi kepada masyarakat banyak. Pada kegiatan yang dilaksanakan secara daring akibat pandemi Covid 19 mahasiswa FK Unej atas nama I Nyoman Insan BP dan Shahifa Audy berhasil meraih medali Perunggu di cabang Neuropsikiatri. Prestasi yang membanggakan, ditengah-tengah kondisi pandemi Covid 19 dengan segala macam keterbatasan ternyata tidak menurunkan kualitas mutu pendidikan FK Unej. Mahasiswa FK Unej sebagai calon garda terdepan dalam dunia kesehatan mampu menunjukkan kesiapan mereka. Tentu saja prestasi-prestasi yang diraih baik mahasiswa maupun civitas akademika FK Unej sangat penting nilainya bagi tercapainya cita-cita FK Unej menjadi pusat studi agromedis.

Penulis: Jauhar F

Share This